Cari di sarinulis.blogspot.com

Senin, 05 Oktober 2015

Senior or My Love? 03


'Salam kenal. Akankah ini akan menjadi awal yang baik. Inilah awal ceritanya.'


Bling Bling, Nada dering dari ponsel Moly berbunyi tanda ada pesan baru masuk ke ponselnya. Moly yang berdiri dipintu kamar segera berlari ke meja belajarnya untuk mengambil ponselnya, tadinya ia ingin pergi kedapur untuk mengambil cemilan untuk dijadikan teman belajarnya.

Moly, aku butuh bantuanmu. Apa kamu tidak sedang sibuk?

Ternyata pesan itu dari Myesha,sahabat Moly. 

Tidak, ada apa,cha?

Balas Moly pada sahabatnya. Setelah membalas pesan dari sahabatnya itu Moly menunggu balasan dari Myesha sambil duduk dikursi yang ada didepan meja belajaranya.

Cukup lama Moly menunnggu, dan terdengar sesuatu yang tidak asing ditelinga Moly. Krrrrrrk... Perut Moly ikut berdering, Moly baru ingat kalau tadi ia hendak kedapur untuk menggambil cemilan. Baru saja ia ingin beranjak dari tempat duduknya, Ponselnya kembali berdering, 

Tidak jadi. 

'hufh... Dasar, Myesha.' Pikir Moly sedikit kesal, karena menunggu balasan pesan dari Myesha ia harus menahan lapar, dan mendengarkan deringan dari perutnya. Tapi, ia sudah terbiasa dengan sikap sahabatnya yang menyebalkan itu. Karena cacing yang ada didalam perutnya sudah berdemo minta makan, Moly beranjak dari tempat duduknya dan pergi kedapur. Baru saja ia hendak membuka pintu kamar ponselnya kembali berdering. 'Biarkan saja, paling juga sms yang tidak penting dan tidak jelas. Dasar anak itu, awas saja dia.'  Moly meneruskan langkahnya menuju dapur. Ia tidak jadi menggambil cemilan, karena udang goreng buatan ibunya sudah tersedia dimeja makan. Ia pun memutuskan untuk makan siang saja. Moly mengambil makanan lalu duduk diruang keluarga sambil menonton. Kebiasan Moly jika ia makan sambil menonton, pasti ia akan lama menyelesaikan makannya.

Selesai makan, Moly pergi kekamarnya. Sampai dikamar ia langsung menjatuhkan badan ke tempat tidurnya, mungkin karena kelelahan mengikuti acara ospek yang baru selesai kemarin tak lama setelah ia berbaring ia pun tertidur. Ia lupa kalau tadi ponselnya berdering. Sore hari, Moly terbangun dari tidurnya. Ia baru ingat tadi ponselnya berdering dan ia belum melihat pesan dari siapa itu.

'Oh ya... Tadi kan ponselku berdering, siapa yang mengirim pesan ya.' Moly mulai beranjak dari tempat tidurnya. 'Aaaah... Paling juga dari cha cha. Anak itukan hobinya menggangu orang lain. Mungkin itu pekerjaan yang wajib ia lakukan setiap harinya' Moly kembali membaringkan badannya ketempat tidur, 'Hmmm.... siapa tau pesan itu penting. Atau itu pesan dari...' Sudah menjadi sifat Moly kalau ia bimbang terhadap sesuatu, tepatnya semua hal. Ia tidak pernah merasa yakin pada dirinya, bukan karena ia tidak percaya diri. Hanya saja ia terkadang tidak begitu yakin, ia harus memiliki alasan yang benar-benar kuat untuk membuat dirinya percaya diri. Moly akhirnya bangun dari tempat tidur, dan melihat ponselnya. 

Tiba-tiba saja, "Aaaaaaaa........"  Moly berteriak, ibu dan adiknya yang sedang duduk diruang keluarga yang tepat berada didepan kamar Moly, spontan berlari menuju kamar Moly. "Ada apa, ly?' Tanya Ibu Moly. "Tidak ada apa-apa, bu." Jawab Moly sambil tersenyum melihat ponsel yang ada di gengamannya. "Kamu teriak kenapa?" Ibu kembali bertanya. "Tidak ada apa-apa,bu." Jawaban Moly masih sama dan dengan senyum yang belum juga hilang dari wajahnya. Dan sekarang wajahnya mulai merah, sudah hampir mirip dengan udang goreng yang ia makan tadi siang . 

"Ada apa?" Tanya ibu lagi sambil mendekati Moly. "Tidak, bu. Tidak ada apa-apa." Kata Moly sambil bergerak menjauh dari ibunya. Moly menyimpan ponsel disakunya sambil berkata, "Tidak ada apa-apa,bu." Moly berjalan mendekati ibunya kemudian merangkulnya dan membimbing ibunya berjalan mendekati pintu kamarnya. "Moly baik-baik aja, ibukan banyak kerjaan, ibu lanjutkan saja pekerjaan ibu. Moly mau mengerjakan tugas dulu ya,bu." "Ya, baiklah ibu keluar. Kamu ini buat ibu kaget saja." Kata ibu sambil keluar dari kamar Moly."Kamu juga keluar ya, Olive" Kata Moly kepada adiknya.

Begitu ibu dan adiknya keluar, Moly menutup pintu kamar lalu menguncinya dan iapun langsung berbaring ditempat tidurnya sambil tersenyum. 'Aah, beneran. Ini bener apa ngak ya.'  Pikirnya sambil mengambil ponsel yang ada disakunya lalu melihat pesan itu. Ternyata deringan ponsel Moly tadi siang itu bukan deringan tanda pesan masuk, melainkan pemberitahuan dari salah satu akun media sosial milik Moly. Ternyata tadi siang setelah mengkonfirmasi akun facebook milik Moly, Dan Millo mengirim sebuah pesan chat kepada Moly.

Salam kenal, Moly.

'Apa bener Kak Millo mengirimi aku pesan. Tidak, pasti sekarang aku sedang bermimpi. Aku pasti masih tertidur.' Moly mencubit tangannya "Aaauu...." 'Saaakiiiiit. berarti ini bukan mimpi.' 

Moly pun membalas pesan Millo, dari sinilah hubungan mereka mulai akrab. hubungan mereka terus berjalan baik didunia maya. Didunia nyata, bahkan tak ada yang menyadari kalau mereka saling kenal. Mungkin, mereka pun tak sadar. Moly dan Millo sering berbalasan pesan. Tapi, anehnya ...

_to be continued_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar