Ia
pemuda biasa. Lahir dari keuarga miskin lagi pengungsi. Ia bermimpi untuk
melawan yang mencakar koyak wajah bumi para Nabi, tanah kelahirannya. Dia
lumpuh di usia remaja karena bermain adu ketangkasan bersama teman-temannya,
head-stand di pantai Gaza. Namun, mimpinya tak lumpuh. Bertahun-tahun dia
dipenjara Israel. Tiap hari tak berganti tanpa bertambahnya jenis penyakit di
tubuhnya. Inilah lelaki yang di takuti Israel. Dia hanya seorang lelaki lumpuh
berkursi roda yang bicarapun terbata-bata. Tapi, kekuatan jiwanya itulah, jiwa
yang di penuhi mimpi, keyakinan pada Ilahi, membuatnya kuat, lebih kuat dari
pada pasukan bersenjata Israel. Perkenalkan dia adalah Ahmad Yasin. Jika Yasin
yang lumpuh saja bisa begitu yakin bagaimana dengan kita. Yasin selagi masih
menjadi guru SD, murid
-muridnya selalu mengamalkan apa yang dikatakannya. Subhanallah ya, Yasin yang lumpuh saja memiliki mimpi-mimpi besar.
-muridnya selalu mengamalkan apa yang dikatakannya. Subhanallah ya, Yasin yang lumpuh saja memiliki mimpi-mimpi besar.
Kenapa
kita takut untuk bermimpi? Jika kita adakan survei pada remaja-remaja sekarang
apa mimpinya? Kebanyakan akan menjawab jadi anak soleh, berbakti kepada orang
tua, membahagiakan orang tua. Bukan kah itu adalah kewajiban kita sebagai anak.
Ada juga yang ingin naik haji. Itu juga kewajiban bagi yang mampu tuk umat
islam. Bukan?? . Atau ada juga yang ingin jadi guru, teknisi, keliling dunia,
punya rumah mewah, punya gaji besar, dan mimpi dunia lainnya. Ayoo lah kawan,
kita ubah cara berfikir kita. Bukannya tidak boleh bermimpi seperti itu. Tapi,
bukankah jauh lebih baik jika kita memiliki mimpi yang bisa bermanfaat dan
membahagiakan semua manusia dari pada hanya membahagiakan diri sendiri.
Menjadi
ilmuan misalnya, waktu islam berjaya banyak sekali ilmuan-ilmuan yang ilmunya
sekarang di gunakan bangsa-bangsa eropa. Atau menjadi pemimpin umat yang adil
dan bijaksana. Bukankah umat yang hebat karena pemimpin yang hebat. Seperti
pada zaman Rasulullah, Rasulullah adalah seorang pemimpin yang hebat. Dan
lihatlah umatnya khususnya para sahabat waktu itu begitu mengagumkan. Bukankah
runtuhnya islam juga karena para pemimpin yang mulai mementingkan dirinya. Atau
kita lihat bangsa kita saat ini, saat para pemimpin sibuk dengan diri mereka
rakyat tidak di perdulikan tak ada namanya kesejahteraan lagi. Semoga saja kita
yang membaca ini akan bersemangat untuk menjadi para pemimpin umat, untuk
merubah dunia menjadi lebih baik.
Bukahkan
mukmin sejati itu mukmin yang pintar. Ayooo... kita reset mimpi-mimpi kita
mulai hari ini. Jika dulu kita bermimpi untuk menjadi teknisi yang memperbaiki.
Ayooo,, kita reset mimpi kita menjadi penemu teknologi tercangih. Jika dulu
kita bermimpi untuk menjadi guru. Ayooo,, kita reset mimpi kita untuk menjadi
masternya. Jangan takut untuk bermimpi, teman. Justru mimpi-mimpi itu harus
dapat membuat kita bersemangat. Jangan menyerah, bukankah Allah telah
mengingatkan kita. Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka
merubahnya sendiri. Ayoo, sahabat fillah.. buatlah niat yang besar di setiap
langkah kecilmu. Amal itu tergantung niatnya. Dengan niat yang besar kita akan
menjadi besar pula. Insyaallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar