Cari di sarinulis.blogspot.com

Selasa, 05 Maret 2013

Mereset mimpi



Ia pemuda biasa. Lahir dari keuarga miskin lagi pengungsi. Ia bermimpi untuk melawan yang mencakar koyak wajah bumi para Nabi, tanah kelahirannya. Dia lumpuh di usia remaja karena bermain adu ketangkasan bersama teman-temannya, head-stand di pantai Gaza. Namun, mimpinya tak lumpuh. Bertahun-tahun dia dipenjara Israel. Tiap hari tak berganti tanpa bertambahnya jenis penyakit di tubuhnya. Inilah lelaki yang di takuti Israel. Dia hanya seorang lelaki lumpuh berkursi roda yang bicarapun terbata-bata. Tapi, kekuatan jiwanya itulah, jiwa yang di penuhi mimpi, keyakinan pada Ilahi, membuatnya kuat, lebih kuat dari pada pasukan bersenjata Israel. Perkenalkan dia adalah Ahmad Yasin. Jika Yasin yang lumpuh saja bisa begitu yakin bagaimana dengan kita. Yasin selagi masih menjadi guru SD, murid
-muridnya selalu mengamalkan apa yang dikatakannya. Subhanallah ya, Yasin yang lumpuh saja memiliki mimpi-mimpi besar.

Kenapa kita takut untuk bermimpi? Jika kita adakan survei pada remaja-remaja sekarang apa mimpinya? Kebanyakan akan menjawab jadi anak soleh, berbakti kepada orang tua, membahagiakan orang tua. Bukan kah itu adalah kewajiban kita sebagai anak. Ada juga yang ingin naik haji. Itu juga kewajiban bagi yang mampu tuk umat islam. Bukan?? . Atau ada juga yang ingin jadi guru, teknisi, keliling dunia, punya rumah mewah, punya gaji besar, dan mimpi dunia lainnya. Ayoo lah kawan, kita ubah cara berfikir kita. Bukannya tidak boleh bermimpi seperti itu. Tapi, bukankah jauh lebih baik jika kita memiliki mimpi yang bisa bermanfaat dan membahagiakan semua manusia dari pada hanya membahagiakan diri sendiri.

Menjadi ilmuan misalnya, waktu islam berjaya banyak sekali ilmuan-ilmuan yang ilmunya sekarang di gunakan bangsa-bangsa eropa. Atau menjadi pemimpin umat yang adil dan bijaksana. Bukankah umat yang hebat karena pemimpin yang hebat. Seperti pada zaman Rasulullah, Rasulullah adalah seorang pemimpin yang hebat. Dan lihatlah umatnya khususnya para sahabat waktu itu begitu mengagumkan. Bukankah runtuhnya islam juga karena para pemimpin yang mulai mementingkan dirinya. Atau kita lihat bangsa kita saat ini, saat para pemimpin sibuk dengan diri mereka rakyat tidak di perdulikan tak ada namanya kesejahteraan lagi. Semoga saja kita yang membaca ini akan bersemangat untuk menjadi para pemimpin umat, untuk merubah dunia menjadi lebih baik.

Bukahkan mukmin sejati itu mukmin yang pintar. Ayooo... kita reset mimpi-mimpi kita mulai hari ini. Jika dulu kita bermimpi untuk menjadi teknisi yang memperbaiki. Ayooo,, kita reset mimpi kita menjadi penemu teknologi tercangih. Jika dulu kita bermimpi untuk menjadi guru. Ayooo,, kita reset mimpi kita untuk menjadi masternya. Jangan takut untuk bermimpi, teman. Justru mimpi-mimpi itu harus dapat membuat kita bersemangat. Jangan menyerah, bukankah Allah telah mengingatkan kita. Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubahnya sendiri. Ayoo, sahabat fillah.. buatlah niat yang besar di setiap langkah kecilmu. Amal itu tergantung niatnya. Dengan niat yang besar kita akan menjadi besar pula. Insyaallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar