Cari di sarinulis.blogspot.com

Minggu, 15 Februari 2015

Little Secret 02

Ini sambungan dari Little Secret 01 ...

Sampai di rumah, Neta duduk di ruang tamu. Ia berharap Kak Dessy datang lagi hari ini. Sambil menunggu Neta telah mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan ia tanyakan kepada Kak Dessy.
Tengah asyik-asyik menulis tiba-tiba bel berbunyi. Dengan semangat Neta membuka pintu.
"Ka.." Kata yang keluar dari mulutnya terhenti ketika ia membuka pintu dan yang dilihatnya bukan Kak Dessy...


Senyum di wajah Neta berubah menjadi cemberut ketika yang dilihatnya bukan Kak Dessy melainkan Maya.
"Ada apa, May?" Tanya Neta cetus.
"Aku khawatir sama kamu Neta. Aku pikir, sebelum aku pulang ada baiknya aku mampir ke rumah kamu." Kata Maya menjelaskan.
"Oh." Neta seperti tidak mendengarkan penjelasan Maya. Ia melihat-lihat ke arah luar pagar, mungkin saja kak Dessy ada di sana pikirnya.
"Ada apa si?" Tanya Maya penasaran. Sambil menoleh ke arah belakang.
"mmm.. ngak kenapa-kenapa. Kamu udah lihatkan? aku baik-baik aja. Mending sekarang kamu pulang."
"Taaa..."
"Hati-hati, May" Kata Neta memotong perkataan Maya. Sambil tersenyum ia melambaikan tangan ke arah Maya. "Daaa.."
Maya dengan kebingungannya, akhirnya ia pulang dan membalas lambaian tangan Neta "Daa..."
'Paling tidak Neta terlihat baik-baik saja.' Pikir Maya.
Neta menutup pintu lalu duduk di kursi ruang tamu itu.
Terdengar suara bel lagi. 'Itu pasti kak Dessy.' Pikir Neta. Semangatnya kembali dan ia membuka pintu.
Namun, sayangnya itu bukan kak Dessy.
"Hay,, Neta, Aku boleh pinjam catatan matematika kamu tidak?" Kata tamunya yang ternyata bukan kak Dessy.
"Tunggu di sini bentar. Aku ambilkan." Kata Neta dengan wajah yang cemberut.
"Iya."
Neta pergi ke kamarnya menggambil catatan matematikanya. Lalu memberikannya kepada tamunya.
"Ini, Tom. Jangan sampai kotor apalagi hilang,ya."
"Iya. Yaudah aku pamit dulu ya. Sampai jumpa besok. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam." Kata Neta sambil berbalik masuk kedalam rumah.
"Assalamu'alaikum, Neta."
"Wa'alaikumsalam." Neta mengenal suara itu ia segera menoleh kebelakang. Ya, ini dia orang yang ia tunggu-tunggu.
Dessy tersenyum ketika Neta menoleh ke arahnya. "Kakak ayoo masuk,kak" Kata Neta semangatnya untuk kesekian kalinya kembali.

##############################

Sama seperti hari sebelumnya. Dessy berpamit pulang ketika menjelang sore. Beberapa hari dan beberapa waktu kemudian Dessy selalu menjadi teman Neta ketika ia sendirian dirumah.
Entah, mengapa jika Neta bertanya tentang Dessy, Dessy selalu mengalihkan pembicaraan. Sampai suatu ketika Neta bertanya. "Kak Dessy hantu ya?"
"Hantu??" Dessy kaget.
"Ya. Kakak hantu ya?" Neta tersenyum. "Hantu yang baik." Sambung Neta.
Dessy hanya terdiam menatap Neta. Terlihat jelas mata Neta mulai berkaca-kaca. "Tidak. Kakak bukan hantu, kakak pasti malaikat." Tambah Neta.
"Kakak bukan malaikat, Neta." Kata Dessy dengan lembut.
"Kalau begitu kakak pasti seorang peri. Iya kan?"
Dessy hanya menggelengkan kepala. Sambil tersenyum ia menatap Neta dan bertanya "Mengapa kamu berfikir kakak hantu?"
"Karena, ini." Neta menunjukkan sebuah foto kepada Dessy sambil menundukkan kepalanya.
Dessy hanya terdiam melihat sosok yang ada di foto itu. Tentu saja ia mengenal semua anggota keluarga yang ada di rumah ini. Termasuk orang yang ada di foto itu. Dessy hanya terdiam dalam lamunan, ia tersadar ketika ia mendengar isak tangis Neta yang ada di hadapannya. Ia kemudian memeluk Neta.
Dessy berfikir cepat atau lambat ia harus segera memberi tau Neta siapa dirinya yang sebenarnya. 'Tapi, apa sekarang saat yang tepat?' Pikir Dessy.
Dessy bingung bagaimana menjelaskan kepada Neta tentang apa yang sebenarnya terjadi. Neta sudah SMA tapi Dessy tidak menyangka kalau pikiran Neta masih sepolos itu. Berfikir kalau Dessy adalah hantu. 'Mungkin lain kali saja.' gumam Dessy di dalam hatinya.

################################

"Neta, kamu kok akhir-akhir ini selalu buru-buru pulang. Kamu juga jarang ngumpul sama kita-kita. Kenapa?" Tanya Maya.
"Ngak kenapa-kenapa. Ada urusan aja di rumah."
"Kamu selalu bilang seperti itu." Sambung Tiara.
Neta menoleh ke arah Tiara yang duduk di sebelah kirinya. "mmmm" Neta hanya membalas perkataan Tiara dengan gumaman.
"Kamu benaran ngak apa-apa kan,Net?" Tanya Sella yang duduk di depan Neta.
"Kalian mau tau ngak?" Tanya Neta kepada teman-temannya.
"Apa?" Jawab mereka serentak.
"Ini kantin bukan ruang sidang. Kenapa kalian bersikap seolah-olah sedang menghakimi seorang penjahat." Kata Neta.
"Aaah.. kamu,net." Kata Tiara sambil menyinggung bahu Neta dengan bahunya.
Semuanya tertawa. "Menurut kalian hantu itu ada ngak??"
"Hantu???" Semuanya kaget.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar